Renungan 3 Tahun Tsunami
Hari ini tepatnya tanggal 26 Desember 2007, tepat tiga tahun setelah terjadinya tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Di ulang tahun ketiga ini, patut kita melihat kembali ke belakang apa apa yang telah terjadi dan pembelajaran apa yang telah kita dapat selama ini. Sesungguhnya, apa yang telah dilakukan banyak orang dalam rangka memperbaiki kondisi Aceh seperti sedia kala, dan bahkan lebih baik lagi semuanya adalah proses belajar yang sangat mahal harganya. Tidak ada satu formula pun yang bisa tepat untuk diinjeksikan kepada NAD dan menghasilkan kesembuhan yang cepat. Obat yang telah disuntikkan selama ini telah menuai hasil kesembuhan, walaupun tentunya tidak sempurna seperti yang semua orang harapkan.
Kritik terhadap pola pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi selalu bergema dimana-mana. Cepat selesaikan pembangunan dengan baik dan berkualitas dan ratakan hasilnya kepada semua orang yang berhak menerimanya, itu adalah teriakan standar para demonstran dan para kritikus tsunami. Seolah apa yang telah ada sekarang ini tidaklah berarti apa-apa dan belum ada apa-apanya. Seolah mereka tidak turut didalamnya, seolah mereka tidak terlibat dalam carut marutnya.
Membangun tentunya tidak mudah. Uang tidak menjadi jaminan bahwa semua akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Proyek ini adalah proyek raksasa dunia yang tidak ada yang menandingi saat sekarang ini. Tidak ada satupihakpun yang paling bertanggung jawab melainkan semua orang yang cinta terhadap Aceh bertanggung jawab untuk kesuksesannya.
1 comment:
tes
Post a Comment