Tuesday, June 19, 2007

Si Gale-Gale, Penunggu Pulau Samosir


(Si Gale-gale di depan rumah kayu tradisional Batak)
Si Gale-gale adalah nama sebuah boneka kayu yang bisa digerakkan untuk menari. Boneka ini lazim ditemui di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara. Bentuknya unik dengan pakaian tradisional batak melekat di badannya. Jika sesekali berkunjung ke pulau Samosir, jangan lupa untuk menyaksikan kehebatannya mengolah tubuh.


Menurut pemandu yang memandu penampilan boneka ini, si Gale-gale ini adalah anak bangsawan atau katakanlah Raja di Pulau Samosir. Namun kemudian meninggal dan orang tuanya tak rela dengan kepergian anaknya tersebut. Maka untuk menghibur diri, mereka membuat replika anaknya tersebut. Boneka kayu itu dibuat dengan sedemikian rupa sehingga bisa digerakkan dari belakang oleh seseorang. Gerakan itu terjadi karena bagian lengan dan kepala dihubungkan dengan tali tersembunyi. Menurut pemandu itu pula bahwa konon dulu kala jumlah tali yang menggerakkan si Gale-gale itu sama dengan jumlah urat yang ada di tangan manusia.

Si Gale-gale menari dengan iringan musik tradisional Batak. Dalam versi aslinya, tentu musik ini dimainkan secara live. Namun karena kemajuan teknologi dan demi untuk kepraktisan, sekarang masyarakat menggunakan tape recorder untuk memperdengarkan lagu tradisional pengiring tari si Gale-gale. Masyarakat pulau Samosir menggunakan si Gale-gale ini sebagai salah satu daya tarik wisata. Pengunjung harus membayar jumlah tertentu (tergantung musim) untuk satu paket menyaksikan tari ini (terserah berapa orang yang nonton). Sembari menyaksikan tarian, si pemandu berceloteh, tentunya dengan logat batak yang kental, tentang legenda si Gale-gale ini.
Boneka si Gale-gale ini juga diberi hiasan dengan motif tradisional Batak yang tak kalah indahnya. Tak lupa pahatan dengan gambar cicak juga diletakkan untuk menghiasi boneka ini. Ada pula yang unik di dasar tempat si Gale-gale ini berdiri, yaitu pahatan berupa 4 buah gundukan yang menurut pemandu itu adalah bentuk yang menggambarkan payudara wanita. Aku juga lupa kenapa ada empat buah (red:mungkin pembaca bisa menginformasikannya karena jangan-jangan pemandunya yang ngarang cerita sendiri). Mungkin itu pertanda kasih sayang orang tua si Gale-gale ini pada anaknya yang disimbolkan dengan payudara dimana dulu ketika si Gale-gale masih kecil sang ibu menyusuinya dengan penuh kasih sayang. Si Gale-gale juga menggunakan kain Ulos yang merupakan kain tradisional Batak yang sangat terkenal.
Penasaran? Kalau penasaran ingin lihat si Gale-gale menari, silahkan saja kunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir.
(bersama Si Gale-gale)

4 comments:

Kang Geri said...

makasih dah mampir bos...

wah ini promosi wisata dengan sudut pandang pribadi, makin mantaf dan lebih independen yah. HORAS BAH

Nafry Marmata said...

Terimakasih Teman...
Payudara itu menggambarkan Kesuburan, Subur segala-galanya... baik hasil pertanian/peternakan dan tentunya anak. Kalau jumlahnya 4 aku juga kurang tau.. Padahal aku orang samosir loh.. cuman dah lama tinggal di Medan.. Sekali lagi terimakasih Teman.. Hidup GAM (Gerakan Aceh Makmur)

Anonymous said...

Mas... makasih yah atas artikelnya. saya minta kopi soalnya saya ada proyek menulis bukuy tentang kebudayaan sumatera utara untuk anak SD gitu deh... ^__^ makasiiih buat infonya ttng tari sigale-gale ini ^_^

Taufik said...

Emonikova, silahkan copy artikelnya. Tapi ini hanya berdasarkan yang saya dengar dari informasi penduduk setempat. mengenai kebenaran cerita itu mungkin ada sumber lain yang lebih ilmiah dan sahih.